Tradisi Punggahan Menyambut Bulan Ramadan

Cilacap – Tradisi ritual punggahan yang diselenggarakan oleh anak putu Banokeling, Desa Pekuncen Kecamatan Jatilawang Kabupaten Cilacap agak berbeda kali ini. Pandemi yang melanda sejak 2019 telah memulai aktivitas seperti biasanya. Pada tahun 2023 ini pelaksanaan ritual punggahan sudah normal kembali. Kamis (16/3).

Acara punggahan oleh anak putu Banokeling yang tersebar diberbagai desa di Cilacap dan Banyumas. Seperti anak putu Daun Lumbung, Cilacap, anak putu Desa Kalikudi, Adipala, dan sekitarnya. Mereka memulai ritual punggahan sejak hari rabu.

Hari rabu tersebut biasa dilakukan untun dandan. Seluruh anak putu membawa bahan sembako dan hasil bumi untuk dikumpulkan menjadi satu yang akan dibawa ke Pekuncen, Jatilawang untuk keperluan selamatan. Hari kamisnya, anak putu Daun Lumbung, Desa Kalikudi, dan sekitarnya yang berada di wilayah Cilacap melangsungkan perjalanan puluhan kilometer dari Cilacap ke Pekuncen, Jatilawan, Banyumas.

Rute yang digunakan adalah yang pertama berkumpul dari seluruh wilayah desa di Pasar Kesugihan. Yang berkumpul adalah anak putu Daun Lumbung, Cilacap, anak putu Desa Kalikudi, dan yang lainnya. Setelah beristirahat sejenak sambil menunggu yang lain, sekitar pukul 12.00 atau setelah adzan dhuhur mulailah berangkat berjalan ke Pekuncen. Rute yang diambil adalah dari Pasar Kesugihan ke utara, dan berhenti di beberata titik lokasi yaitu, Pesanggrahan, Durenan, dan Kenyasan.

Seluruh anak putu Pekuncen melakukan prosesi masak untuk keperluan selamatan. Sementara itu anak putu Daun Lumbung, Kalikudi, dan yang lainnya melakukan resik (bersih) kubur kepada leluhur. Pada malam harinya setelah selesai semua dalam ritual bekten pada leluhur maka dilakukan selamatan. Dan pada hari Sabtu seluruh anak putu melakukan perjalanan lagi untuk kembali ke desa masing-masing.

Tinggalkan Balasan